Abdul Mu'ti: "FPI digunakan kelompok tertentu" | AF Uncensored ft. Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti: "FPI digunakan kelompok tertentu" | AF Uncensored ft. Abdul Mu'ti

59 Minuten

Beschreibung

vor 4 Jahren

Merayakan demokasi dilakukan dengan berbagai cara. Semua
berbicara apa saja. Tanpa sensor, tanpa editor. Sesuatu yang
sebenarnya sehat atas nama demokrasi. Sebagian menyebutnya
sebagai  partisipasi publik. Namun juga berakibat pada
munculnya kelompok yang dominan.  Maka hadirlah demokrasi
prosedural yang hanya sebagai sistem politik tapi tanpa nilai
dasar. 


Pluralisme dan empati ternafikan. Lalu muncullah serangan
terhadap demokrasi yang salah satunya dengan jargon agama
(teologis). Dari FPI, misalnya.  Lalu apa agenda FPI?
Benarkah Ormas ini tak punya agenda? Satu analisis menyebut 
FPI justru dipakai oleh pihak lain. Habib Rizieq, imam besarnya,
disebut tidak mendapat apa-apa dari semua yang dilakukannya
selama ini. Tapi benefit (politik) justru didapatkan oleh
"mereka-mereka" dari apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq. "FPI
dan tokoh-tokohnya hanya wayang dari sebuah kepentingan besar
yang memiliki agenda-agenda kekuasaan dengan menggunakan Habib
Rizieq". Nah...lho.  Problem FPI adalah tindakan main hakim
sendiri yang sebenarnya juga tidak ujug-ujug berdiri
sendiri.  


Kerumitan semakin memuncak sebab penyelesaian problem yang
dilakukan terhadap organisasi semacam FPI atau bahkan terhadap
Habib Rizieq bukan penyelesaian hukum, tapi politik. Saksikan
diskusi dengan Abdul Mu'ti, Sekum sekaligus intelektual
Muhammadiyah. Sebuah diskusi yang gurih dan mencerahkan. Membahas
banyak hal. Tentang demokrasi, FPI, peran negara, metode soft ala
Muhammadiyah, parpol berbasis Islam yang malah berjarak dengan
Ormas Islam, dan banyak lagi.

Kommentare (0)

Lade Inhalte...

Abonnenten

15
15